Tangan Kanan Memegang Cinta

    Bagi beberapa remaja, memiliki sebuah pacar merupakan kebanggaan tersendiri. Kebanyakan remaja yang belum mempunyai seorang pacar merasa malu dengan temannya. Tak jarang remaja sering mengemis cinta supaya ia mendapat seorang pacar. Rela begadang atau rela berjuang, entah melalui sms, jejaring sosial bahkan face to face sering dilakukan hanya untuk bisa menaklukkan gebetannya. Alhasil, ia sering lupa dengan kehidupannya yang sebenarnya. Tetapi jika cinta ditolak, dunia serasa hancur berkeping-keping bak popcorn yang meletup-letup. Padahal yang dimaksud dengan berpacaran tidaklah sesederhana itu. Pacaran merupakan sebuah tahap dimana seorang laki-laki dan seorang perempuan belajar saling mengenal satu sama lain, sebelum mereka masuk ke tahap selanjutnya yaitu sebuah pernikahan. Demikian diungkapkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Arietta Pusponegoro Sp.OG, di dalam Seminar Hari Anak Nasional 2012 di Gedung Kementerian Kesehatan, "Pacaran bukanlah ajang dimana sepasang kekasih untuk saling belajar ngeseks. Pacaran sebenarnya hanya nama saja. Makna yang sebenarnya tentang pacaran yang benar adalah bergaul dan belajar memahami orang lain". Pacaran sendiri merupakan sebuah proses dimana proses itu akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sehingga banyak remaja yang kurang pengertian akan proses tersebut, menjadikan masalah sebagai salah satu penyebab putus cinta. 
    Saat berbicara tentang cinta, pikiran pasti akan tertuju pada hal yang berbau romantis. Memang tidak salah, karena pacaran sendiri merupakan masa peralihan dari "Romantic Love" ke "Real Love". 
Romantic Love adalah kisah yang tidak realistis karena didasarkan pada pandangan yang salah, yaitu kehidupan yang hanya manis-manis saja. Sepasang remaja yang baru merajut cinta biasanya terjerat ke dalam romantic love. Mereka beranggapan bahwa hidup hanya sekali dan harus dinikmati sepuas-puasnya. 
Tak jarang jika hanya berpegang pada romantic love saja, pacaran sering dibumbui dengan envious atau cemburu. Envious merupakan kata yang mempunyai kesamaan arti dengan jealous, hanya saja artinya sedikit berbeda. Envious merupakan cemburu yang negatif dan biasanya cemburu ini merebut setiap yang bukan menjadi haknya. Misalnya, ada sepasang kekasih, sang cowok tidak mengizinkan ceweknya bertemu dengan cowok lain walaupun sebenarnya hubungan tersebut hanya sebatas rekan kerja. Sedangkan jealous merupakan  cemburu positif, dimana memang menjadi hak miliknya. Contoh, pengakuan status hubungan dari kedua belah pihak. 
    Merasakan dan melihat hal yang baru memang sangatlah mengasyikkan. Begitu juga dengan cinta. Disaat seseorang sedang mengalami jatuh cinta, pandangnya selalu melihat hal yang indah dan selalu bersemangat. Ilustrasinya seperti ini, saya dari dulu ingin sekali bisa bermain biola. Ketika melihat wanita bermain biola, hati saya merasa senang. Setiap gesekan yang diciptakan mengalunkan nada-nada yang indah. Ingin sekali saya bermain biola. Berawal dari pandangan ini, saya merasa jatuh cinta dengan biola. Akhirnya saya memutuskan untuk belajar bermain biola. Hari demi hari saya lalu dengan berlatih dan berlatih hingga tidak ada waktu untuk hal lainnya. Merasakan busur biola yang menari di atas senarnya, semakin membuat saya jatuh cinta. Namun sekarang, disaat saya sudah bisa bermain biola, kegiatan bermain biola sudah tak menyenangkan seperti dulu. Bahkan kadangkala saya merasa letih dan bosan. Awal mula jatuh cinta memang indah sejuta rasa. Perasaan menggebu-gebu mendorong seseorang ingin selalu bertemu, kencan dan menghabiskan waktu bersama-sama. Namun setelah berjalannya waktu, kadangkala perasaan yang dulunya besar dan menggebu-gebu, kini surut dengan sendirinya sehingga semuanya menjadi begitu biasa. Jika hal seperti ini terjadi dalam hubungan dengan Tuhan, maka kasih ini merupakan kasih yang mula-mula. Seperti halnya waktu pertama kali seseorang bertobat. Ia mengalami kehausan yang dahsyat. Melayani dengan semangat. membaca Firman  tak henti-henti dan berdoa di sepanjang waktu. 
    Berkata tentang cinta memang tidak akan pernah ada habisnya. Cinta asmara memang boleh terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Semua yang ada di dunia ini ada waktunya. Ada waktunya untuk memilih dan ada waktunya untuk menentukan. Menentukan pasangan hidup yang takut akan Tuhan bukan seperti membeli kacang di pasar, tetapi semuanya membutuhkan hikmat. Andaikan menentukan pasangan hidup disaat umur masih muda atau bisa dibilang umur belasan, sebenarnya bukan memakai perasaan tetapi memakai emosi sesaat. Pernah tidak berpikir, jika menjalin hubungan/pacaran disaat umur 18 tahun, bagaimanakah ke depannya nanti? Apa akan terus pacaran hingga menginjak umur 26 tahun sampai waktunya menikah? Berarti umur pacaran harus selama 8 tahun?
Umur 8 tahun bukanlah umur yang singkat. Ada seorang remaja yang berkata, "kalau pasangan tetap setia pasti bisa mencapai hingga pernikahan nanti." Banyak remaja berkata seperti itu, tetapi kenyataannya mereka kandas di tengah jalan. Memang ada 1 dan 2 pasangan yang bisa tetap setia. Namun semuanya hanya bisa dihitung dengan jari saja. Berbeda kalau pasangan yang dipilih Tuhan. Sampai berapa lama waktu berganti, mereka tetap bisa bersama. 

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1 Korintus 13:4-7).

Jadi, masa pacaran tidak lain dari masa persiapan pernikahan. Berikan tangan kananmu untuk cinta, tangan kiri untuk setia. Oleh karena itu, pengenalan tiap-tiap pribadi sangat perlu ditekankan supaya keharmonisan tetap terjaga dan tak lekang oleh waktu. Sebelum berpikir bagaimana menjalin hubungan dengan lawan jenis, ada baiknya mencari Kerajaan Tuhan dengan kebenaran-Nya terlebih dahulu (Matius 6:33). Tuhan tahu apa yang ada di dalam pikiran kita, sehingga tetaplah tenang dan setia menunggu apa yang menjadi maunya Tuhan.
God bless you

(Sumber gambar : royalnonsense )
»»  Buka-buka'an...

Monster di Balik Gadget

    Menghadapi kehidupan di abad 21, tak lepas masyarakat dunia memakai banyak gadget untuk mempersingkat bahkan mempermudah kegiatan manusia. Tetapi sebelumnya, apa arti dari gadget itu sendiri? Wikipedia mengartikan kalo gadget itu adalah sebuah obyek (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Gadget kadang juga disebut dengan gismoz.
Ketika dunia sudah dikuasai teknologi, mulai dari tempat makan, tempat kerja, sekolah bahkan tempat umum lainnya, tak heran jika tempat-tempat tersebut memakai teknologi sebagai sarana dan alat bantu manusia. Dahulu layar komputer yang berbentuk tabung, sekarang sudah berubah menjadi LED atau zaman dulu handphone masih besar dan tak berwarna, sekarang berevolusi menjadi smartphone yang bisa di custom sendiri. Sungguh tak terasa perkembangan zaman yang semakin maju membuat manusia semakin pintar untuk mengembangkannya. 
    Seiring berjalannya waktu, manusia banyak menggantungkan setiap pekerjaannya kepada teknologi. Banyak perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan pegawainya karena sudah bukan zamannya lagi memakai tenaga manusia tetapi sekarang zamannya memakai teknologi yang dipercaya lebih baik dalam bekerja. Selain terlihat rapi, teknologi juga membuat setiap pekerjaan menjadi lebih cepat. Menurut pendapat Earl Nightingale, salah satu motivator dunia mengatakan, "Bahwa perlakuan kita terhadap kehidupan menentukan sikap kehidupan terhadap kita". Jangan heran jika banyak developer berlomba-lomba mengembangkan setiap teknologinya untuk mencapai hasil maksimal, demi memuaskan konsumennya. 
    Tak ada salahnya mengikuti pekembangan zaman yang semakin maju karena jika dunia tak pernah maju, berarti manusia masih hidup di zaman primitif.
Permasalahan akan muncul ketika semua gadget dijadikan alasan sebagai alat yang membuat manusia menjadi malas. Ketergantungan yang berat membuat gadget sebagai alasan utamanya. Ditambah lagi dengan hadirnya internet yang menyuguhkan berbagai macam jejaring sosial hingga game online. Kenikmatan yang ditawarkan membuat manusia kehilangan waktu bersama Tuhan. Kehilangan waktu saat teduh, waktu untuk beribadah bahkan waktu untuk melayani-Nya. Saat bangun tidur, ketika mau beranjak tidur bahkan dimana pun tempatnya, seringkali yang pertama kali di pegang adalah handphone. Seharusnya gadget bukan menjadi batu sandungan untuk kehilangan kemuliaan Tuhan, tetapi seharusnya gadget sebagai sarana untuk memperlebar kerajaan-Nya. Christopus Columbus, petualang Spanyol mengatakan, "Harta benda tak membuat seseorang menjadi kaya raya, mereka hanya membuatnya lebih sibuk." 
Jika semuanya sudah terjadi, mau bagaimana lagi. Harus ada perubahan sikap yang mengalahkan semuanya.
    Saat keberadaan gadget sudah menguasai segalanya, hingga teman pun ibarat tak disapa lagi, secara tidak langsung gadget sudah menjadi sebuah berhala. Berhala bukan berarti hanya patung sembahan yang menggantikan posisi Tuhan. Tetapi berhala juga bisa berkata tentang benda yang lebih diutamakan secara berlebihan hingga melupakan semuanya. Jika ditanya bisa tidak untuk lebih memprioritaskan Tuhan daripada gadget? Kemungkinannya ada yang bisa berkata "ya", "tidak" dan "sulit". Memang semuanya butuh berjuang. Tak ada yang instan di dunia ini bahkan membuat mie instan pun tak bisa instan tetapi butuh bahan lain untuk memasaknya. Salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Pangeran Dipenogoro mengatakan,"Aku ini pejuang! Sebagai pejuang, tugasku adalah berjuang. Soal kalah atau menang itu bukan urusanku, karena tugasku adalah BERJUANG!"
Sekarang zamannya sudah berbeda. Sekarang zamannya masa Raja-raja memerintah. Butuh balance untuk menaklukkan diri sendiri. Bukan berarti memakai gadget tidak boleh, tetapi semua ada waktunya. Ada waktunya untuk bersama Tuhan dan ada juga waktunya melakukan kehidupan daging. Asalkan kehidupan daging itu tidak membuat kedagingan atau dosa. Roma 12:2 mencatat, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Semuanya kembali ke hikmat Tuhan. Melalui hikmatlah semua bisa dapat dinilai baik-buruknya. Tuhan menyediakan media bukan untuk menghancurkan tetapi untuk membangun supaya setiap kita meperlebar kerajaan-Nya sampai bangsa-bangsa mendengar kesaksian kita tentang betapa baiknya Tuhan.
Thank you and God bless

(Sumber gambar: fanpop )
»»  Buka-buka'an...

Time to Pray

   Doa bukanlah sesuatu hal yang hanya sebuah rutinitas saja. Manusia terkadang berdoa jika kalau lagi butuh atau bahkan berdoa setiap hari hanya sebagai kewajiban semata. Saat orang ditanya, "apakah kamu sudah berdoa?" banyak yang akan menjawab "ya" atau "tidak". Seringkali manusia berdoa ketika sebelum makan, sebelum tidur atau disaat ingat saja. Hal inilah yang membuat gelora cinta akan doa hilang lenyap ditelan bumi. Banyak peneliti yang ingin membuktikan kuasa doa. Misalnya doa pemulihan dan penyembuhan. Mereka melakukan penelitian tentang doa supaya bisa dibuktikan secara ilmiah. Tetapi sampai sekarang ini hasilnya tetap nihil. Pernah salah satu fakultas kedokteran di Washington ingin membuktikannya, tetapi hasilnya sama saja. Mereka berpendapat bahwa kuasa doa di dalam ilmu ilmiah tak bisa dibuktikan. Sebenarnya kuasa Tuhan tak terbatas ruang dan waktu. Sampai bumi terbelah menjadi dua, kuasaTuhan tak bisa dibuktikan secara ilmiah dan hanya bisa dibuktikan dengan iman. Sedangkan iman muncul dari pendengaran oleh firman Kristus. 
    Alkitab mencatat dengan jelas, bahwa Tuhan menaruh perhatian-Nya kepada orang-orang yang mau berdoa. Melalui doa, seseorang akan menikmati anugerah dan pertolongan dari Tuhan. Beberapa tokoh di Alkitab yang memiliki iman luar biasa untuk terus berdoa, seperti Abraham, Elia dan Yakub. Doa dan iman mebuat seseorang dapat merasakan mujizat akan kuasa Tuhan. Tak heran jika banyak tokoh Alkitab bahkan bukan hanya tokoh Alkitab saja, tetapi kehidupan orang percaya yang mengalami kuasa mujizat ketika ia beriman dan berdoa. 
Sebenarnya seberapa lamakah seseorang menghabiskan waktunya dalam sehari untuk berdoa? Tak lama bukan? Tuhan menginginkan setiap anak-anak-Nya mengambil waktu sebentar untuk berdoa. Jika Tuhan sudah menginginkan kita datang menghadap-Nya di waktu itu, lakukan juga di waktu itu. Tuhan mau setiap anak-anakNya mengerti perasaan dan denyut jantung-Nya. Mengerti perasaan Tuhan itu gampang-gampang susah. Bahkan seseorang yang sudah melayani pun belum tentu bisa mengerti apa yang menjadi maunya Tuhan.
    Berdoa dilakukan bukan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita bisa berdoa. Tetapi Tuhan mau setiap kita bertemu muka dengan muka. Saat berdoa, fokuskan doa tersebut hanya untuk Tuhan. Sebab dalam kisah di Alkitab, Tuhan Yesus pernah dicobai oleh setan. Lalu Tuhan Yesus hanya memakai senjata Firman. 

"But he answered and said, It is written, Man shall not live by bread alone, but by every word that proceedet out of the mouth of God (Matthew 4:4)."

Berdoa bisa dilakukan dimana saja, tetapi ada baiknya jika berdoa dilakukan di ruangan pribadi. Hal ini bertujuan supaya lebih fokus. Penyembahan yang benar adalah dilakukan dengan cinta. Setiap kata yang keluar dari mulut kita  merupakan kata-kata cinta untuk Tuhan. Penyembahan dapat membawa kita dari alam natural ke alam Roh. Roh kudus sendiri dapat didukakan bahkan dapat dipadamkan. Maka dari itu, sering-seringlah mengobrol dengan Roh kudus. Sebenarnya Tuhan melalui Roh kudus sangat enak diajak ngobrol. Obrolannya pun bisa serius, bercanda dan ada waktunya juga bisa menegur jika kita sendiri melakukan apa yang bukan jadi kemauan-Nya. Ia bisa menjadi sahabat bahkan ada kalanya Ia menjadi Raja untuk diagungkan dan dipermuliakan.
    Selama manusia masih menapak di bumi, ia pasti akan menghadapi banyak tantangan dan persoalan. Tetapi jangan khawatir, Tuhan pasti membela setiap anak-anakNya karena Ia sendiri adalah El-Shaddai, Allah yang berkuasa. Ibrani 11:6 menuliskan dengan jelas,"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barang siapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia".
Ada dua jenis iman, iman yang hidup dan iman yang mati. Iman yang mati hanya dibibir saja tetapi tidak diwujud nyatakan dalam tindakan. Iman yang seperti itu adalah iman yang sia-sia (Yakobus 2:17).
Menghadapi segala persoalan harus sabar dan tak pernah putus asa. Hidup orang yang beriman selalu mempercayakan hidupnya hanya kepada Tuhan. Hidup manusia boleh mengalami masalah tetapi melalui masalah, Tuhan sudah menyiapkan berkat yang begitu melimpah. Apapun masalahnya, tetaplah teguh dalam iman karena dengan iman, Tuhan akan menyelamatkan anak-anakNya dalam situasi apapun.
Ada kalanya kita perlu diam dan menunggu di bawah kaki Sang Raja. Bagian kita hanya beriman dan setia, sebab Tuhan sedang bekerja jadi tetaplah menunggu sampai waktuNya tiba karena tak ada yang mustahil bagi Dia.
God bless you

(Sumber gambar: Autumn Gallery)
»»  Buka-buka'an...

Ketika Ketakutan Mengetuk Pintu

    Kemana kaki melangkah, di situlah akan terbentuk yang namanya jejak. Jejak berkata tentang tindakan yang telah dilalui. Tapi siapa yang akan menyangka, jika tindakan itu ternyata bisa menggambarkan sebuah perasaan seseorang yang telah meninggalkannya. Jejak yang hanya terlihat samar-samar, menunjukkan kalau si pembuat jejak tersebut sedang mengalami ketakutan. Mengapa bisa? Coba bandingkan dengan orang yang mempunyai iman yang besar, ia pasti akan meninggalkan jejaknya dengan sangat jelas. Ilustrasi mudahnya seperti ini, seseorang yang mengalami ketakutan, ia akan melangkah dengan cepat bahkan sampai berlari-lari sehingga jejak hanya akan terlihat samar-samar. Berbeda dengan orang yang melangkah dengan iman, jejak yang terbentuk akan sangat jelas karena tanpa rasa takut, ia berjalan dengan tenang dan santai.
     Iman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah akidah kepercayaan kepada Tuhan;keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, Nabi, Kitab Suci, dsb.;ketetapan; keteguhan hati. Kosakata bahasa Indonesia, iman adalah serapan kata dari bahasa Arab yaitu AMANU yang artinya percaya atau yakin. Jika dibandingkan dengan kata Ibrani yaitu EMUN dan EMUNAH
Sebenarnya iman dan dan percaya itu beda tipis. Iman adalah percaya dengan disertai keyakinan hubungan vertikal (Allah) dan percaya adalah tindakan yang muncul berdasarkan iman yang ada di dalam hati.
    Ketakutan terkadang datang untuk mewarnai kehidupan manusia. Takut muncul karena ragu dan keraguan menyebabkan keputusasaan. Memang wajar jika manusia sering menghadapi ketakutan tetapi semua itu harus dikalahkan dengan iman. Melalui imanlah, setiap ketakutan diubah menjadi keberanian karena percaya. Nelson Mandela berkata, "Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemenangan di atasnya. Orang yang berani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi orang yang mengalahkan rasa takut tersebut." 
Seringkali manusia terlalu menghakimi diri sendiri. Ia merasa dirinya tak mampu, orang gagal, tak berbakat atau apa sajalah kata-kata yang berbau negatif. Sebenarnya jika seseorang sudah berkata seperti ini di dalam hatinya, maka iblis akan berusaha menagih setiap kata yang keluar dari manusia karena iblis tak suka melihat manusia bahagia. Oleh sebab itu, berpikirlah sebelum berkata, karena setiap kata menentukan untuk ke depannya kemudian. Tercatat sangat jelas di Efesus 4:29, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia."
    Memang sebenarnya manusia itu tak mampu bertindak apalagi jika mengandalkan kekuatan sendiri. Coba dilogika, seberapa besarkah kekuatan manusia? Apa kekuatan itu bisa membalikkan suatu keadaan? Tentu saja tidak. Kekuatan manusia sangat terbatas dan ia tak bisa berjalan seorang diri. Manusia membutuhkan kekuatan dari Sang Pencipta. Tanpa kekuatan-Nya, manusia hanya seperti sampah plastik yang terbang kesana kemari terbawa angin. Lalu bagaimana caranya Tuhan bisa membantu? Cukup ambil waktu dengan Tuhan, masuk kamar dan rasakan cinta-Nya yang tak terbatas. Siapapun orangnya, jika ia percaya kepada Tuhan, anugerah akan terus menghampirinya walaupun itu hal yang mustahil karena Tuhan mampu mengubah yang mustahil menjadi sebuah keajaiban.
    Kemanisan membutuhkan banyak bahan untuk bisa membuat manis. Begitu juga dengan hidup ini, jika seseorang ingin mengalami kemanisan, ia juga harus membuang semua masa lalu yang membuatnya pahit. Ketika rasa pahit terus dikecap, ia akan kehilangan beberapa bagian dari bahan untuk membuat rasa manis. Helen Keller mengungkapkan, "When one door of happines closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us." Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Ketika satu pintu kebahagiaan dalam hidup kita tertutup, sebenarnya pintu kebahagiaan yang lain terbuka; tetapi seringkali kita terus berlama-lama menatap dan meratapi pintu yang sudah tertutup tadi sehingga kita tidak bisa melihat pintu lain yang telah dibukakan sebagai gantinya.
    Berkata "aku percaya" memanglah tidak semudah berpikir. Bukan hanya sebatas emosi semata tetapi  berkata dengan iman. Imanlah yang mengalahkan ketakutan. Butuh yang namanya iman besar. Mengapa tidak? Iman yang kecil saja bisa memindahkan gunung, apalagi iman yang besar (Matius 17:20).
Seorang milyarder terkenal, John Paul Getty berkata, "Banyak orang yang percaya bahwa suatu hari kala mereka bangun dari tidur, mereka sudah menjadi kaya. Sesungguhnya mereka sudah separuh benar karena mereka telah bangun dari tidur." 
Sekarang bukan waktunya takut, Tuhan memberikan kita bukan roh yang takut, tetapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Timotius 1:7). 
Beriman dan tetaplah beriman, percaya dan tetaplah percaya bahwa dengan modal seperti ini, Tuhan akan membawa kita ke puncak destiny.
God bless you

(Sumber gambar : www.fanpop.com )
»»  Buka-buka'an...

Kingdom of Heaven. Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts

Freedom Life

Firman Menjadi Daging, Mimpi Menjadi Nyata

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

through it, you can donate

KNPCloth