BERCERMIN

    Mendengar kata cermin, pasti pikiran sobat langsung tertuju pada benda yang permukaannya licin dan bisa membentuk bayangan. Benda yang membuat seseorang semakin percaya diri, keberadaannya tak pernah tersingkir di area kamar tidur. Bahkan di setiap sudut ruangan, tak jarang sobat bisa menemukan cermin. Apalagi di mall, jangan heran lagi karena kalau di mall sudah pasti banyak memasang kaca atau cermin. Bahkan karena banyaknya cermin di mall, seringkali cermin di toilet menjadi ajang foto-foto. Memangnya foto di toilet ada nilai seninya? hehehehe
    Sebenarnya yang mau dibagi bukanlah tentang banyaknya cermin di mall ataupun seberapa sering seseorang menggunakan cermin. Tetapi yang mau dibagi adalah melihat diri dengan memakai simbol cermin. 
Seringkali seseorang bisa menilai orang lain tetapi belum tentu dirinya bisa menilai diri sendiri. Bisa melihat kejelekan dan kelemahan orang lain tetapi tak pernah mencium bau kebusukan yang berasal dari dirinya. Memang seperti itulah manusia yang tak pernah tahu kalau kebusukannya melebihi orang lain. Abraham Lincoln pernah berkata, "Sebuah rumah yang membelah dirinya sendiri, takkan dapat berdiri". Bukankah menurut Abraham Lincoln itu benar adanya. Saat orang mengetahui kelemahan dirinya, ia tak akan kuasa menahan malu dengan apa yang sebenarnya ada. 
Bukanlah sebuah kesalahan jika seseorang menilai orang lain. Tetapi lebih baik sebelum menilai orang lain, nilailah dirimu dengan akal budimu. Lagipula masing-masing pribadi memang mempunyai sisi kelemahan. Seorang nabi yang besar pun tak pernah luput dari namanya kelemahan karena siapapun itu, selama ia masih hidup di dalam daging, ia tak akan pernah bisa mengelak dari hal yang bernama kelemahan.
    Ketika seseorang mulai berpikir positif, pikiran yang negatif juga tak mau kalah untuk menghampiri. Berpikir positif dan berpikir negatif, sebenarnya berjalan sejajar dan berjalan seirama. Jadi kalau seseorang tidak berpikir positif, besar kemungkinannya ia berpikir negatif. Pepatah Cina kuno mengatakan, "Orang yang berbuat jahat, meskipun bencana belum datang tetapi rezeki telah menjauhinya. Orang yang berbuat baik, meskipun rezeki belum datang tetapi bencana telah menjauhinya". Sehingga seseorang yang berpikir negatif, ia akan kehilangan kesempatan untuk maju. Para ilmuwan di Jerman melakukan penelitian bahwa seseorang yang menilai orang lain dengan kelemahannya, ia menghabiskan sepertiga dari kalori yang ada pada tubuh manusia. 
    Tak tampak bukan berarti tak terlihat. Maksudnya, apa yang terlihat di mata belum tentu itu benar. Bisa jadi apa yang dilihat merupakan kamuflase untuk menutupi kebenarannya. Ada suatu kisah seperti ini, ada saudara kembar, sebut saja si A dan si B. Si A anaknya modis sedangkan si B badannya kurang terawat, bahkan ia berewok. Saat itu, mereka sedang berjalan-jalan di area pasar tradisional yang mereka pikir, pasar merupakan tempat yang enak untuk jalan-jalan. Tak lama kemudian, mereka sampailah di tempat penjual emas. Rencananya, si B hanya berniat melihat-lihat kemudian pergi. Tetapi ternyata si A sempat mengambil beberapa emas tanpa sepengetahuan si B.  Ketika mereka belum jauh pergi, pedagang emas yang kehilangan emas menangkap si B. Tentu saja si B kaget, karena ia tidak tahu apa-apa. Sang pedagang emas langsung menuduh begitu saja kepada  si B. Pedagang emas itu berkata, "Kamu yang mencuri emas tadi kan. Hal itu sudah pasti karena wajahmu sangat mendukung".  Tentu saja si B mengelak karena ia memang tidak mencuri. Akhirnya karena si A takut tertangkap, ia mengakui kalau ia yang mengambil. 
Cerita di atas bukanlah cerita nyata, tetapi hanya ilustrasi sederhana saja. Karena tidaklah mungkin di zaman yang modern ini, menangkap pelaku tanpa barang bukti bahkan asal menangkap. Ilustrasi tersebut hanya menggambarkan perjalanan manusia ketika hanya bisa melihat yang nampak tetapi tak meresapi tentang kebenaran.
    Disaat orang lain dinilai tentang kelemahannya, ia sendiri tersenyum jahat. Padahal sebenarnya seseorang yang menilai kelemahan orang lain dan tak sadar diri akan kelemahannya, ia adalah orang lebih lemah daripada orang yang dibicarakan. Suatu kali, saya teringat dengan kata-kata dari Abraham Lincoln, "Kebanyakan orang bahagia karena mereka menjadikan pikiran mereka demikian". Sehingga banyak orang tidak tahu dengan apa yang dipikirkan. Jikalau dihubungkan dengan pendapat Robert.G Ingersoll, ia berkata bahwa, "Sedikit orang kaya yang memiliki harta. Kebanyakan harta yang memiliki mereka". Jadi banyak orang yang memiliki kelemahan, tetapi karena kelemahan itulah, mereka mencari kelemahan orang lain untuk menutupi kelemahan dirinya. 
Melalui pelajaran inilah, sikap menyadari dan rendah hati harus ditanamkan sejak dini. Tak ada manusia di dunia ini yang sempurna, semuanya sama. Menurut Claude Aveline, "Orang berkulit putih, orang berkulit hitam, orang berkulit kuning, semua air matanya asin". Butuh yang namanya kepekaan untuk mengetahui kebenaran. Kalau misalnya posisi orang lain yang dianggap salah menjadi posisi kita, apa yang akan sobat lakukan? Tak lain dan tak bukan pasti kita akan menjelaskan tentang kebenaran itu. Andaikan ia tak percaya, tentunya dengan banyak jalan kita mencari jalan keluar yang bisa dilalui. Seperti itulah tindakkan seseorang jika dinilai dengan buruk akan kelemahannya. Memang mudah menilai orang, tetapi baru merasakan kalau sudah mengalami. Lagipula, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Karena itulah manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Sehingga sebelum menilai orang lain, alangkah baiknya jika kita menilai diri sendiri terlebih dahulu. Seperti tertulis di Matius 7:3, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?"
Sikap mengerti harus diutamakan terlebih dahulu sebelum dimengerti. Lebih baik bercermin daripada memberi cermin. Andaikan semua orang bisa menerapkan prinsip ini, kemungkinan besar di dunia tak akan ada lagi percekcokan. Tetapi adanya saling mengasihi,mengerti dan unity.
God bless you


(Sumber gambar : pxleyes.com)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Kingdom of Heaven. Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts

Freedom Life

Firman Menjadi Daging, Mimpi Menjadi Nyata

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

through it, you can donate

KNPCloth