The Love Fake

    Setiap orang mempunyai jalan hidup yang berbeda. Banyak pengalaman yang membuat seseorang untuk bisa tumbuh menjadi dewasa. Kenangan manis bahkan kenakan pahit harus tetap dinikmati. Tak ada yang dapat mengerti tentang hari esok. Karena semua itu hanya rahasia Ilahi. Semua orang diharap untuk selalu berjaga-jaga mempersiapkan hari esok. Seperti tertulis di Filipi 4:6, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan ucapan syukur".
    Seperti juga tentang kehidupanku ini sobat. Perkenalkan, namaku Viko Pujianta, tapi bisa dipanggil Viko saja. Aku kuliah semester 5 salah satu fakultas terkenal di Yogyakarta. Kehidupanku layaknya seperti mahasiswa lainnya, yang tinggal di kost, kalau makan dengan duit mepet pasti tongkrongannya di area burjo atau angkringan. Ya beginilah kehidupan anak kost. Ketika kiriman telat, angkringan di saat tepat di saat melarat.
    Hari-hariku yang rutinitas ini berjalan seperti biasanya. Bangun siang, masuk kampus siang, nongkrong sama temen-temen dan banyak banget deh kegiatanku. Hehehe, sok sibuk amat.
Tapi menurutku, kegiatan seperti ini terasa bebas sekali. Berbeda kalau tinggal bareng keluarga, pasti banyak ditanya-tanyain dan diomel-omelin sama bokap atau nyokap. Jelas dong, masih muda gitu. Pengennya bebas.
    Suatu ketika, hari minggu atau hari dimana aku ke gereja dan hari yang aku tunggu untuk bertemu Tuhan, aku persiapkan semuanya. Dari pakaian, Al-Kitab, jiwa, tubuh maupun roh.
Dengan motor butut yang selalu menemaniku setiap saat, kunyalakan dengan penuh gelora cinta. Walaupun motor butut, tapi motor ini penuh kenangan sobat. Motor yang menemaniku lari ketika aku kabur dari patroli polisi saat aku dikira banci. Motor setia gitu loh, hehehe.
    Akhirnya sampai juga di gereja tercinta. Aku melangkahkan kaki dan aku pilih tempat duduk yang menurutku nyaman. Ternyata sobat, dimana aku duduk, di situ sudah ada cewek cantik. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Dengan muka yang pas-pasan dan sedikit senyum yang lebar tapi bukan senyum yang menganga, hehehe. Aku beranikan untuk menyapa dan berkenalan. Setelah sapa-menyapa, akhirnya kami pun berkenalan. Nama cewek ini Vera. Ternyata Vera baru pertama kali ke gerejaku. Dia sefakultas sama aku tapi bedanya, ia baru semester awal. Percakapan kami lanjutkan setelah selesai ibadah supaya di gereja tujuannya bukan mencari pasangan tetapi fokus dengan Tuhan.
Setelah ibadah, kami mulai bertukar nomor hape dan saling pamitan. Dalam benak hatiku, lumayan banget deh dapat nomor cewek. Padahal kalau sobat mau tahu, di hapeku cuma isinya nomor cewek semua, hahahaha. Ya ada sih nomor cowok, tapi paling nomor bokap dan temen-temen nongkrongku.
    Sesampai di rumah, aku segera menyusun kata untuk sms ke vera. Biar terlihat puitis gitu, hehehe. Aku susun kata sms yang menurutku sangat indah, "Met sore, lagi apa nih?". Bagus banget kan sob.
Ternyata Vera membalas smsku dengan baik. Dia menjawab, "Lagi diem di kamar".
Hati sungguh tak kuasa menahan suka cita ini. Dia juga menjawab smsku dengan kata-kata indah. Akhirnya pun kami smsan. Rencana pedekate.com
    Setelah sekitar 3 minggu 2 hari aku smsan sama dia, aku berencana nembak Vera. Aku pilih waktu yang tepat. Di hari itu juga, aku ngajak Vera pergi ke taman. Kenapa taman sob? Biar mirip film-film india gitu. Walaupun sebenarnya aku gak suka sih sama film india (tapi kenyataannya, di file laptop Viko banyak banget film India). Aku tembak Vera dengan jurus AK505 tepat di hatinya. Dengan ketepatanku, dia menerima cintaku. Sungguh hatiku berbunga. Aku senang sekali sob, karena aku sudah 2 bulan jomblo. Sungguh luar binasa eh, maksudnya luar biasa.
    Hari demi hari kita lewati bersama. Makan bersama, tertawa bersama dan melakukan aktifitas pun bersama. Suatu ketika, ayah Vera sedang ada masalah. Ia berencana meminjam aku uang sekitar 3jutaan. Akhirnya tanpa pikir panjang, uang kiriman bulananku pun aku berikan untuk membantu ayah Vera.
Ayah Vera juga berjanji kepadaku kalau akan mengembalikan uang itu dalam jangka 2 minggu.
Di dalam hati, aku senang sekali karena bisa membantu keluarganya Vera.
    Hari semakin berjalan dan uang makanku tinggal untuk beli makan selama 2 hari saja. Aku mulai bingung, kenapa Ayah Vera belum mengembalikan uangku. Sekarang sudah hampir 1 bulan. Mungkin esok hari sudah dikembalikan. Tapi hal ini gak aku ceritain sama Vera. Kami tetap smsan seperti biasanya.
    Angin bertiup sepoi-sepoi menyapa di depanku. Lima hari sudah berlalu dan aku berencana main ke rumah Vera. Aku menyalakan motorku dan segera pergi ke sana. Tapi sesampai di sana, aku kaget. Rumah Vera sudah tidak berpenghuni alias kosong. Aku tanya ke tetangga sebelah dan kata mereka, keluarga Vera sudah pindah 5 hari yang lalu. Sungguh aku kaget sekali. Lutut ini serasa tak mau untuk kuberdiri.
Segera aku sms Vera dan tanya dimana. Tetapi dia menjawab smsku dengan balasan yang membuat aku semakin untuk tidak bisa berdiri. Dia menjawab, "Pergi saja lah, karena aku tak butuh kamu! Cari cewek lain saja yang lebih baik dariku!"
Sempat terlintas di pikiranku, mengapa Vera berkata seperti itu. Aku tak merasa membohongi dia.
Akhirnya aku pulang ke kostku dengan hati yang sedih bercampur marah.
    Aku baringkan diri di tempat tidur dan menghayati kesedihanku ini. Tiba-tiba saja aku terkaget oleh pintu kostku yang terketuk. Aku membukanya dan di situ berdiri sesosok lelaki setengah baya. Ternyata dia adalah Kepala RT di komplek dimana Vera tinggal. Ia menceritakan semuanya tentang keluarganya Vera. Mengapa keluarganya Vera tiba-tiba pindah. Ia bercerita kalau ayahnya Vera adalah buronan dan lagi dikejar-kejar sama polisi. Sempat aku tak percaya, tapi kenyataannya itu memang benar kalau ayah Vera adalah mafia.
Sekarang aku tahu, kenapa Vera bersikap seperti itu kepadaku. Memang dari awal Vera tak pernah bercerita tentang ayahnya. Akhirnya aku berpikir untuk melupakan Vera. Melalui pengalaman ini aku bisa belajar. Seperti tertulis di Kitab Roma 12:9, "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik" dan di kitab Amsal 19:2, "Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah".
Selamat tinggal Vera. Aku berdoa untuk kalian, semoga kalian menemukan arti kasih Agape.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Kingdom of Heaven. Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts

Freedom Life

Firman Menjadi Daging, Mimpi Menjadi Nyata

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

through it, you can donate

KNPCloth