Someone Cares

    Pernah tidak di dalam kehidupan ini merasakan kesendirian? Pernah tidak merasakan tidak ada yang memperhatikan atau malah tidak ada yang peduli dengan kehidupan kita? Kalau pernah mengalami ini, berarti kamu ada luka hati. Coba kamu koreksi diri, apa ada sesuatu hal yang belum beres atau masih menyimpan amarah untuk seseorang? Saat kamu mencoba mengoreksi diri, hal apa yang membuat kamu tak bisa move on? Jawabannya ada di dalam kamu sendiri.
    Di saat seseorang mulai mengalami yang namanya kesedihan, biasanya orang tersebut mencoba untuk mencari tempat yang membuatnya bisa melupakan hal tersebut. Tetapi ada juga orang yang melakukan tindakkan negatif untuk melupakan semuanya. Contohnya saja minum-minuman yang memabukkan. Tindakkan seperti itu malah membuat seseorang tidak bisa melupakan masalah. Ibaratnya hanya mampir sesaat.
    Sungguh sangat disayangkan jika seseorang melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya. Ia tidak melihat, jika ada orang yang sangat peduli dengannya. Bahkan ada Pribadi yang sangat mencintai kita yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tertulis sangat jelas di 1 Yohanes 4:16b, "Allah adalah kasih, dan barang siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia".
Jika ada seseorang yang merasa lebih baik sendiri, berarti ia masuk dalam golongan narsisme atau mencintai diri sendiri. Kecenderungan orang yang memiliki sifat ini, biasanya sombong. Memang tak salah jika dalam menghadapi suatu masalah, ingin rasanya untuk sendiri. Tetapi jika rasa itu terus berlanjut hingga ditumpuk menjadi layaknya sebuah gunung, hal tersebut sudah menjadi penyakit yang harus segera diobati. Lalu bagaimana cara mengobatinya? Tentunya berdoa, membaca firman dan tetap berkumpul bersama sahabat atau keluarga. Buktinya di Filipi 2:5, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus".
Tak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, tapi semuanya akan beres jika kita percaya akan mujizat Tuhan.
    Setiap kelemahan diubah menjadi kekuatan besar, banyak kehancuran diubah menjadi lawatan dan semua kemustahilan diubah menjadi keajaiban. Di 2 Korintus 12:9, "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukupkanlah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna".
Jelas sekali maksud dari 2 Korintus 12:9, karena disaat kita lemah dan secara pikiran manusia sudah berkata tak bisa lagi, maka di situlah kuasa Tuhan akan dengan cepat menyambar setiap permasalahan kita.
    Sekarang bukan saatnya lagi melihat ke belakang dan takut menghadapi hari esok, tetapi pandanglah ke depan dengan penuh iman. Ada ilustrasi sebuah kucing. Kenapa kucing disaat melewati tembok rumah yang ada pecahan kacanya, ia tak terluka sama sekali? Karena ia dalam berjalan tak pernah melihat pecahan kaca itu. Tetapi ia berjalan dengan penuh keyakinan, bahwa ia bisa mencapai tujuannya. Seperti itulah kehidupan manusia. Manusia akan sampai tujuan hidupnya jika ia tidak melihat permasalahan itu, tetapi melihat ke depan bahwa di depan ada suatu hal yang sangat luar biasa. Percaya atau tidak, disaat manusia menghadapi masalah, di dalam dirinya akan keluar kepekaan. Tetapi kepekaan itu bisa dilatih setiap harinya. Dimulai dari hal yang sangat kecil. Contohnya mendengarkan suara Tuhan, sehingga dengan mendengarkan Tuhan berbicara maka kepekaan itu akan terus terlatih. Cara mudahnya yaitu sebuah pisau. Jika diasah terus, bukankah pisau itu makin hari makin tajam?
    Al-Kitab bukan hanya sebuah bacaan tentang sejarah saja, tetapi berkata tentang janji-janji Tuhan dan kekuatan supranatural. Setiap Firman yang tertulis, itu pasti digenapi. Dengan membaca Firman Tuhan, ada kekuatan baru yang Roh Kudus berikan. Tertulis di 1 Tesalonika 1:5a, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh".
Setiap kata yang keluar dari mulut kita, haruslah yang ada kata-kata yang membangun dan firman Tuhan. Jangan pernah berkata tentang hal yang sembrono. Ada kisah menarik yang dialami temenku. Sebut saja namanya Ribka. Ia pernah berkata iseng seperti ini, "Lebih baik aku ditabrak motor dari pada harus daun pepaya". Lalu beberapa jam kemudian, ia benar-benar ditabrak motor tepat di depan rumahnya. Ini bukan suatu hal yang kebetulan. Banyak kesaksian yang seperti ini. Bukankah di Amsal 13:3 tertulis, "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan".
Jangan pernah menganggap remeh setiap kata yang keluar dari mulut kita, karena mulut orang percaya mempunyai kuasa untuk memberi berkat atau kutuk (1 Yakobus 3:10). Berkatalah dengan kata yang membangun. Maka kehidupanmu akan diubah. Bahkan setiap permasalahan dalam hidupmu akan engkau tuntaskan dengan lancar. Ini semua karena anugerah dari Tuhan. Jadi jangan lupalah untuk selalu mengucap syukur (Filipi 4:4) dan lihatlah di sekelilingmu kalau ada orang yang memperhatikanmu. Amin
Tuhan memberkati


(Sumber gambar : jessierayos.com)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Kingdom of Heaven. Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts

Freedom Life

Firman Menjadi Daging, Mimpi Menjadi Nyata

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

through it, you can donate

KNPCloth